Sabtu, 16 November 2013

Other Match

Other Match
Friday, 15 November 2013 18:35 WIB
Shaanxi Province Jiaodaruisen Stadium
Wasit:
Jumlah Penonton:
  • Wu Lei 45'
    (Assisted by : -)
    1-0  

Kualifikasi Piala Asia 2015: China 1-0 Indonesia

Indonesia Mampu Sulitkan China, Meski Lengah di Menit-Menit Akhir

Pandit Football Indonesia - detikSport
Sabtu, 16/11/2013 18:46 WIB
Halaman 1 dari 5
thumbnail AFP/STR
Gol yang dicetak oleh Wu Lei mengandaskan perjalanan Indonesia di Piala Asia. Dengan kekalahan 0-1 atas China ini, Indonesia hampir pasti tidak lolos ke putaran selanjutnya. Indonesia pun kini harus puas duduk di peringkat paling buncit dengan hanya mengoleksi satu poin.

Meski sempat mendominasi permainan, terutama di babak pertama, China baru bisa mencetak gol di detik-detik akhir babak pertama. M. Roby yang kehilangan konsentrasi, terlambat untuk mengantisipasi sundulan Wu Lei.

Utak-Atik Tim China

Salah satu pujian yang mesti diberikan kepada tim China adalah fleksibilitas pemainnya dalam menjalani berbagai posisi, dan kedalaman skuatnya. Ini terutama terlihat pada susunan gelandang dan pemain bertahan.

Liu Jianye, yang pada leg pertama bermain sebagai gelandang di sebelah kiri, malah ditempatkan sebagai bek kanan. Demikian pula dengan Rong Hao –seorang bek kanan- yang ditempatkan sebagai fullback kiri, dan Zhang Lin Peng yang menjadi centerback padahal ia juga seorang bek kanan.

Di sektor gelandang ada Zhao Xuri yang menggantikan posisi Yang Hao. Padahal, Yang Hao sendiri hampir tidak tergantikan di lima pertandingan terakhir China.

Dengan pemilihan pemain ini, China sendiri memang terlihat ingin fokus menyerang Indonesia. China juga menempatkan empat pemain yang fasih bermain di lini depan: Yu Da Bao, Gao Lin, Sun Ke, dan Wu Lei. Bahkan, Yu Dabao dan Gao Lin juga sampai dimainkan bersamaan, meski karakter kedua pemain ini mirip.

Sementara itu, timnas Indonesia menurunkan susunan pemain yang hampir sama ketika melawan Kyrgystan. Hanya saja sektor penyerangan langsung dipimpin oleh Boaz Solossa dan Titus Bonai dari menit-menit awal, ketimbang duet Samsul Arief–Zulham Zamrun.

China Mengganti Strategi di Menit-Menit Awal

Pada leg pertama, China langsung fokus menyerang sektor kanan Indonesia dari menit-menit awal. Namun, pada pertandingan tadi, strategi ini diubah. China justru fokus menyerang dari tengah untuk memanfaatkan tingginya garis pertahanan Indonesia. Caranya dengan memberikan umpan terobosan untuk dikejar Wu Lei atau Yu Da Bao.

Zhao Xuri (No. 7) dan Gao Lin (No. 18) memiliki peran sentral dalam hal ini. Xuri akan menjemput bola, dan melakukan dribble hingga mendekati area sepertiga lapangan akhir. Namun Xuri hampir tidak pernah menusuk hingga ke jantung pertahanan Indonesia. Sebelum memasuki area final third, Xuri akan melepaskan umpan terobosan, atau memberikan umpan untuk dipantulkan Gao Lin pada Yu Da Bao atau Wu Lei.
Selama 15 menit awal, serangan dari poros tengah ini lah yang jadi strategi China. Ini dilakukan untuk memanfaatkan Yu Da Bao, yang menusuk dari sebelah kiri, untuk beradu kecepatan dengan bek tengah Indonesia. Namun, sebagai palang pintu terakhir Indonesia, I Made sendiri dengan sigap keluar dari areanya untuk menghentikan umpan throughball tersebut.

Bustomi kemudian melakukan man-to-man marking pada Xuri, dan barulah China pola mengubah serangannya ke sisi sayap.

Merebut Bola di Pertahanan Indonesia

Selain memiliki penguasaan yang baik, China juga sering kali coba merebut bola, ketika possession ada di kaki gelandang Indonesia, di area tengah lapangan. Ini terlihat dari defensive chalkboard China di babak pertama di bawah ini. Di sepanjang garis tengah lapangan, China kerap melakukan aksi bertahan.



Efeknya, lini tengah Indonesia tak mampu menguasai bola atau mengalirkan bola sama sekali di babak pertama. Bahkan, di babak pertama Indonesia hanya mampu melakukan 49 passing di area final third, sementara China 134 kali. Indonesia lalu mengandalkan bola-bola lambung ke arah sayap kanan untuk menembus pertahanan China.

Dengan menempatkan Yu Da Bao di sisi kiri, dan Wu Lei serta Sun Ke di kanan, China juga memastikan kedua fullback Indonesia tidak bergerak naik sehingga aliran bola terhenti. Passing-passing kemudian dilakukan di area tengah, namun lebih sering dipotong keluar.

Naik Turunnya Bustomi

Memainkan 4-3-1-2, baik Jufriyanto, Taufiq, maupun Maitimo jarang sekali maju ke area pertahanan China. Ketiganya terlihat diinstruksikan untuk tetap disiplin menjaga pertahanan. Bahkan, saat bola ada di penguasaan Taufiq dan ia mendapatkan ruang untuk maju, Taufiq malah memberikan bola kepada Bustomi dan kembali lagi ke area pertahanan.

Ini menyebabkan hanya Bustomi yang bergerak naik turun dari satu kotak ke kotak lainnya. Saat bola masih dikuasai lini pertahanan China, Bustomi terlihat berada paling depan, dan terkadang lebih tinggi posisinya ketimbang Boas. Sementara saat China sudah memasuki area pertahanan, Bustomi sudah kembali berada di area pertahanan Indonesia.

Memainkan peran seperti ini dalam suhu 9 derajat celcius tentu membutuhkan energi yang tidak sedikit. Tak heran jika ia digantikan oleh Zulham di babak kedua, selain juga karena kepentingan taktik.Kembali Menyerang dari Sisi Kanan

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, mulai dari pertengahan babak pertama, China mengganti strateginya dengan menyerang sisi yang dikawal oleh Ruben Sanadi. China juga menanggalkan umpan terobosan mendatar, dan seolah ingin memanfaatkan duel-duel udara dengan memberikan umpan silang.



Salah satu faktor yang mendukung hal ini adalah karena pola pertahanan Indonesia. Igbonefo, yang memang memiliki kemampuan bertahan yang baik, sering kali meninggalkan posnya untuk menghentikan serangan China. Ia kadang bergerak melebar ke kiri atau ke kanan.

Saat Igbonefo meninggalkan area, maka Maitimo akan turun dan seolah menjadi centerback Indonesia. Akibatnya, saat bertahan, tugas Maitimo tak hanya melindungi Ruben. Ini berbeda dengan Taufiq yang bisa fokus memberikan perlindungan pada Hasyim Kipuw.

Saat ada serangan China ke area Ruben Sanadi, maka seharusnya Ruben melakukan pressing ke depan/ke arah pembawa bola. Maitimo yang akan menutup area Ruben di kotak penalti (juga untuk mengisi posisi Igbonefo). Namun pada prakteknya, Ruben sering kali telat melakukan pressing pada pemain China

Terlihat di gambar bagaimana China menggunakan bola-bola pendek di sayap kanan, yang berakhir dengan crossing. Sementara, di sayap kiri, nyaris tidak ada umpan silang satu pun. Ini karena di sisi kanan China menempatkan Sun Ke-Wu Lei yang dibantu oleh fullback Liu Jianye.

Saat Liu Jianye maju membawa bola, maka salah satu dari Sun Ke dan Wu Lei akan masuk menusuk kotak penalti. Ini yang menyebabkan perhatian Maitimo dan Ruben Sanadi teralihkan, sehingga Liu Jianye bebas memberikan umpan silang dari dalam.

Menyerang Rong Hao

Seperti China, Indonesia juga pilih menyerang dari sisi kanan. Bahkan, tak ada satupun passing di final third yang berasal dari area kiri. Ini karena Indonesia coba memanfaatkan Rong Hao yang memang terlambat turun untuk meng-cover area ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar